Kamis, 02 September 2010

Majestik-12, the Abiary and the Aquarium

Beberapa catatan intelejen rahasia tingkat tinggi yang diungkap pada tahun 1987, dewasa ini telah dibahas dan menimbulkan kontroversi. Seperti organisasi UFOlogi, sebagian orang yakin bahwa catatan itu bohong. Sedangkan sebagian lain memandangnya sebagai bukti bahwa militer Amerika Serikat telah menemukan bangkai alien dan rongsokan pesawat luar angkasa di dekat Roswell, New Mexico, pada bulan Juli 1947. Sebuah komplotan rahasia; Majestic-12 telah dibentuk guna menyembunyikan fakta bahwa sebenarnya planet bumi bukanlah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan.

Dokumen-dokumen  Majestic-12 dibocorkan oleh William L. Moore, seorang ahli UFOlogi. Pertama, memo Presiden Truman tertanggal 24 September 1947 kepaa Mentri pertahanan, Jammes Forrestal. Isinya adalah wewenang untuk membentuk tim. Kedua memo laksamana R.H. Hillenkoetter, direktur CIA untuk presiden Eisenhower tertanggal 12 November 1952, berisi pendahuluan singkat tentang daftar anggota  Majestic-12. Ketiga, memo asisten khusus Presiden Robert Culter untuk kepala staf Angkatan Udara Amerika Serikat, Jendral Nathan Twining tertanggal 13 Juli 1953.

Organisasi UFOlogi dibentuk untuk memnuhi keotentikan dokumen-dokumen tersebut. Sekaitan dengan masalah-masalah ini, ada tiga asumsi:
1.      Dokumen-dokumen tersebut dan MJ-12 (Majestic-12) dibuat oleh Moore.
2.      MJ-12 eksis, tapi dokumen-dokumennya dipalsukan guna menutupi anggot-anggota MJ-12 yang sebenarnya.
3.      MJ-12 dan dokumen-dokumennya asli.

Pada awal tahun 1970-an, sekelompok orang, kira-kira berjumlah 12 orang mengadakan pertemuan tidak resmi, rahasia dengan pengamanan sangat ketat, membicarakan tentang datangnya makhluk luar angkasa dan UFO.

Mereka adalah orang-orang papan atas jajaran intelejen atau militer Amerika Serikat. Mereka berkomplot untuk menentukan kebijakan UFO. Mereka menamai diri mereka masing-masing dengan kode-kode tertentu dan kemudian di kenal dengan sebutan Aviary. Selanjutnya, Aviary membocorkan rahasia UFO ke masyarakat. Tujuannya memahamkan masyarakat secara perlahan; bahwa kehidupan diluar angkasa itu nyata adanya.

Ada hubungan saling melengkapi dan terkait antara para anggota Aviary dan  Majestic-12. Tidak jelas apakah para anggota Majestic-12 menjadi bagian Aviary sebagai pengontrol, atau sebagai pemasok informasi yang salah dan mengacaukan.

Komplotan yang lebih tidak jelas dari aviary dan majestic-12 adalah Aquarium. Kabarnya, aquarium dibentuk oleh Aviary untuk meyakinkan manusia terhadap “Kiamat” atau “Kondisi darurat” yang mendahului akhir dunia. Aquarium diduga bekerja untuk mengubah keyakinan umat manusia dengan mempertimbangkan NHI (non-human intelegence).

Dalam “The Aquarium Conspiracy,” dan di papan bulletin komputer pada musim semi 1993, catatan smith serta Rosemarry Ellen Guiley, direktur Center for North American Corp Circle Studies mengingatkan adanya “situasi darurat Kiamat”. Mereka menyebut bahwa Aviary telah menjalankan tugas dengan baik; sengaja menebar kesalah pahaman masyarakat. Tanda tanya dan taka-teki yang tak kunjung usai untuk dirumuskan sengaja disematkan kepada setiap orang. Para peneliti pun sibuk melakukan kerja gelap sia-sia. Masyarakatpun panik, berusaha mencari fakta yang sebenarnya terjadi, kemudian terjebak dan terasing

AKAR BUDAYA POP

Bergaya merupakan merupakan fenomena kehidupan manusia dalam berbagai cara tindakan dan pikiran manusia. Cara berpakaian, berkendaraan , pilihan pakaian buku, makan film, musik,merupakan gaya hidup manusia yang dinyatakan sebagai praktik-praktik kebubayaan
Membicaraan kebudayaan merupakan pokok bahasan yang menarik terutama dikaitkan dengan perkembangan kehidupan manusia saat ini. Sebelum lebih jauh kita membedah kebudayaan ada baiknya kita mengetahui tentang makna kebudayaan.
Kebudayaan atau Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Budaya menurut McIver adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup
dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusasteraan, agama, rekreasi, dan hiburan,
dan yang memenuhi kebutuhan hidup manusia. (dikutip dalam Soekanto, 2002:304).
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.yaitu :
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Budaya  bisa sebagai sebuah panduan bagi sekelompok masyarakat untuk bertindak dan berperilaku,budaya mewujud, dipelajari dan diaplikasikan salah satunya melalui media komunikasi. Orang tua yang merawat dan membesarkan anaknya melakukan transmisi budaya melalui komunikasi interpersonal. Kemudian, semakin kompleks sebuah masyarakat semakin kompleks pula perilaku komunikasi yang dijalankan. Komunikasi sebagai sebuah perilaku interaksi sosial menjadi alat bagi budaya untuk mempertahankan dirinya dan memastikan hal tersebut melalui pewarisan social. Namun komunikasi juga menjadi media bagi pewarisan budaya-tandingan atau counter culture yang diam-diam mengakar dan tumbuh sebagai alternatif dari budaya-tinggi yang dimiliki sebuah masyarakat. Budaya tinggi penulis mengartikan sebagai salah satu aspek kebudayaan sebuah masyarakat yang keberadaannya berasal dari nilai-nilai mendasar yang dimiliki kebudayaan tersebut, budaya tinggi merupakan pengejawantahan dari aspirasi, moral dasar, penghayatan masyarakat akan kehidupan dan cenderung memerlukan kemampuan khusus untuk menerap-kannya. Budaya tinggi salah satunya adalah jenis musik yang ada di masyarakat.
Saat ini musik yang dikategorikan klasik seperti warisan Mozart, Bach, Schubert,
dsb acapkali dikaitkan dengan kekunoan, kompleksitas, dan hanya dimainkan di gedung-gedung opera atau teater. Hal senada juga berlaku bagi alat musik tradisional Gamelan, yang seringkali kita lihat (hanya) dimainkan di Keraton, Pagelaran seni Wayang, dan pertemuan-pertemuan kenegaraan. Meskipun ada usaha untuk melestarikan seni Gamelan melalui kursus dan sekolah Karawitan. Budaya tinggi yang tergeser oleh kemunculan teknologi yang berakibat pada instanisasi perilaku masyarakat, mendapatkan tandingannya berupa budaya populer.
Mengapa budaya populer menjadi tandingan dari budaya tinggi? Budaya populer atau budaya massa diartikan oleh McDonald dalam Popular Culture (Strinati, 2004:18) sebagai sebuah kekuatan dinamis, yang menghancurkan batasan kuno, tradisi, selera dan mengaburkan segala macam perbedaan. Budaya massa membaurkan dan mencampuradukkan segala sesuatu, menghasilkan apa yang disebut budaya homogen. Budaya tinggi menyesuaikan diri dengan moral dasar yang dianut sebuah masyarakat. Bila budaya tinggi adalah sebuah bentuk dukungan terhadap kestabilan dan kemamapanan nilai-nilai dalam masyarakat, maka budaya populer pada awalnya bertindak sebagai counter culture yang melawan kemapanan, memberikan alternatif bagi sebuah masyarakat yang berubah, kemudian menjadi ‘pemersatu’ unsur-unsur masyarakat yang terpisahkan kelas dan status social ke dalam satu komunitas massa ‘maya’. Komunitas tersebut disebut ‘maya’ karena seperti hakekatnya sebuah bentuk komunikasi massa yang khalayaknya anonym dan tersebar, komunitas dari budaya populer acapkali bersifat tersebar dan anonim. Mereka dipertemukan ketika budaya populer tersebut berwujud. Sebuah grup musik yang sedang naik daun atau terkenal adalah salah satu contoh budaya populer. Penggemarnya berada di berbagai pelosok daerah dan negeri, dipersatukan pada saat band tersebut tampil, yang walaupun tampilnya di stasiun televisi, menyatukan para penggemarnya untuk menyaksikan. Pada saat itu mereka menjadi komunitas massa ‘maya’.
Dan makna populer pada mulanya merupakan istilah hukum dan politik, dari popularis (Latin = milik orang). Tindakan popular yang berarti, adalah tindakan sesuai hukum yang terbuka bagi siapa saja untuk memulai. 'Populer estate' dan 'pemerintahan rakyat', sebagaimana dimaksud merupakan sebuah sistem politik atau dijalankan oleh seluruh orang, tapi juga ada pengertian (lihat 'umum') dari 'rendah' atau 'dasar'. Transisi ke terminal dominan maknanya 'luas disukai' atau 'disukai' menarik dalam bahwa hal itu mengandung unsur yang kuat menetapkan untuk mendapatkan kenikmatan, dengan rasa perhitungan yang belum cukup menghilang tetapi yang jelas dalam diperkuat frase seperti 'sengaja populer'. Sebagian besar orang-orang yang telah meninggalkan catatan menggunaan kata ini dalam melihat masalah dari sudut pandang ini, ke bawah. Ada netral menggunakan, seperti Utara 'lebih populer, dan berkeinginan rakyat biasa akan baik dan menguntungkan' (1580) (di mana 'populer' masih istilah kebijakan daripada kondisi), dan jelas menghina menggunakan, seperti Bacon 'a Noble-orang kuno Keluarga, tapi unquiet dan populer' (1622). Popularitas didefinisikan pada 1697, oleh Collier, sebagai pacaran nikmat rakyat dengan praktek-praktek yang tidak semestinya'. Penggunaan ini mungkin diperkuat oleh aplikasi yang tidak menguntungkan: referensi yang netral untuk populer ... theams '(1573) kurang karakteristik dari' kesalahan populer '(1616) dan populer sicknesse '(1603) atau penyakit populer, di mana hal yang tidak diinginkan meluas. Rasa utama disukai secara luas jelas oleh arti mungkin disukai. Sebuah majalah Amerika yang dapat diamati: mereka mengambil "populer" cukup serius dan tulus sebagai sinonim baik. Pergeseran dalam perspektif pemaknaan popular kurang jelas. Pengertian Populer dilihat dari sudut pandang dari orang-orang yang bukan mencari kenikmatan atau kekuasaan mereka. Namun pengertian yang lebih awal tidak mati bahwa popular bermakna negatif. Budaya populer tidak teridentifikasi oleh rakyat melainkan oleh orang lain, dan masih membawa dua wilayah yakni: tentang inferior jenis pekerjaan (bdk. sastra populer, populer tekan yang dibedakan dari'kualitas tekan); dan bekerja sengaja menetapkan untuk menang mendukung ( 'populer jurnalisme' yang dibedakan dari 'jurnalisme demokratis' atau 'populer hiburan'); serta rasa lebih modern sangat disukai oleh banyak orang, yang tentu saja, dalam banyak hal, yang sebelumnya tumpang tindih indra . Baru-baru ini budaya populer sebagai budaya sebenarnya dibuat oleh orang-orang untuk diri mereka berbeda dari semua ini, tetapi sering berpindah ke masa lalu yang dinyatakan sebagai 'budaya rakyat'. Jangkauan pemaknaannya dapat dilihat lagi dalam 'mempopulerkan', yang sampai kedalam istilah politik, dalam arti yang lama, dan kemudian mengambil makna yang khusus menyajikan pengetahuan dalam cara-cara yang umumnya dapat diakses. Yang menggunakan terutamanya berkenaan dengan hal yang menguntungkan. Pada pertengahan lagu populer dan seni populer yang khas disingkat menjadi 'pop', dan berbagai penyebutan yang akrab bagi indra manusia.
Budaya pop merupakan budaya yang di terima di tengah-tengah masyarakat, berkaitan dengan masyarakat kebanyakan dan selanjunya terjadi perkembangan . Perkembangan budaya popular dimanfaatkan untuk menjadi kendaraan perkembangan budaya komersil yang di topang oleh sistem kapitalisme global. Ada keterkaitan erat antara popular culture dengan commercial culture (budaya komersil). Sesuatu sengaja diproduksi untuk konsumsi yang sifatnya massal (common people). Bisa dikatakan bahwa sesuatu itu diproduksi hanya berlandaskan keinginan pasar saja. Dengan demikian, hipotesa saya bahwa budaya pop hanya akan terjadi manakala keinginan pasar menjadi perhatian sentral. Singkatnya, ada selera mainstream di tengah-tengah masyarakat.

Kembali kepada Prima-Principia

Kemustahilan adanya kontradiksi dalam semua yang maujud. Ini adalah hakikat inti prima-principia, yang disebut dengan prinsip non-kontradiksi (qanun tanaqudh). Secara lebih terperinci prima – principia ini terdiri atas tiga prinsip; identitas (qanun dzatiyyah), non-kontradiksi (qanun tanaqudh) dan ketiadaan batas (qanun imtina`).
Prinsip identitas artinya sesuatu selalu identik dengan dirinya sendiri. Prinsip non-kontradiksi artinya sesuatu pasti tidak sama dengan yang bukan dirinya sendiri. Prinsip ketiadaan batas artinya sesuatu tidak mungkin sekaligus sesuatu dan bukan sesuatu tersebut pada saat yang bersamaan.
Contohnya; Tuhan itu Ada. Dan Ada memiliki makna hanya karena menurut qanun dzatiyyah Ada itu benar-benar Ada. Kemudian, menurut qanun tanaqudh, Ada itu pasti tidak sama dengan tidak Ada. Dan lebih tegas lagi, menurut qanun imtina` , Tuhan itu Ada dan mustahil tidak Ada.
Demikianlah, tidak ada satu kebenaran apa pun yang dapat di-tashdiq tanpa mengakui prima – principia. Karena berarti benar bisa sekaligus salah, dan sebaliknya.
Dan bahkan tidak ada satu konsepsi apa pun, baik tunggal maupun majemuk, yang dapat diterima tanpa sebelumnya mengakui prima – principia. Karena segala sesuatu kehilangan identitasnya dan tak mungkin diberi identitas tanpa menerima prinsip ini sebelumnya.
Keberadaannya dalam akal manusia niscaya, dan jelas bukan merupakan prinsip yang bisa diturunkan dari fakta maupun prinsip lain. Karena justru prinsip ini-lah tempat semua bangunan pengetahuan manusia bertumpu.
Dan kebenarannya dalam alam obyektif tidak mungkin dapat dibantah. Karena dengan menolak kebenarannya kita akan kehilangan keseluruhan makna semua yang maujud.
Dan penolakan kepadanya hanyalah karena perbedaan istilah tentang kontradiksi. Sehingga secara hakiki tidak mengubah kebenaran prinsip ini yang Mutlak.
Sehingga benarlah jika dikatakan prinsip dasar seluruh bangunan pengetahuan manusia adalah suatu ilmu hudhuriy. Karena prima-principia yang merupakan kenyataan yang paling nyata dari yang nyata ternyata telah hadir dalam akal manusia tanpa memerlukan suatu usaha rasional apa pun.
Bahkan sebagian filsuf yakin bahwa pada hakikatnya semua ‘ilmu bersifat hudhuriy. Karena bukankah semua ‘ilmu lain lahir dari, oleh dan untuk prima – principia ini ?
Dan bahkan, prinsip kesegalaan,- tidak lain adalah prima – principia -, telah ada secara niscaya pada jiwa manusia, sehingga terkadang manusia disebut sebagai mikro-kosmos. Walaupun secara material manusia sebagian kecil dari alam materi, namun sebagai intellegebles, manusia mengandung hakikat semua yang maujud. Sehingga tak salah jika dikatakan bahwa, seluruh yang ada qua seluruh yang ada telah secara niscaya ada dalam jiwa manusia, in potentia , dengan memahami bahwa belum tentu teraktualisasi sempurna. Apakah itu yang dimaksudkan dengan Tuhan tak mungkin ditampung apapun kecuali di qalbi mu`min?
Dan semoga Ia menjernihkan al-‘aql dari hawa nafsu sehingga jelas tampak semuapyang benar sebagaimana adanya, kabulkan Yaa Allah tunjukilah hatiku yang sesat lagi gelap ini.
wallahu a’lam bish-showwab

SUMPAH MAHASISWA INDONESIA

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Bertanah Air Satu...
Tanah Air Tanpa Penindasan..

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Berbangsa Satu...
Bangsa yang gandrung akan keadilan...

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Berbahasa Satu...
Bahasa Tanpa Kebodohan..

KELEMAHAN "TUHAN YESUS"

1. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu meng-kristen-kan umat Israel dimana ia menjalankan misi dan tugas keagamaannya?  

Fakta: mayoritas umat Israel tetap beragama Yahudi hingga sekarang.
2. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia selama hidupnya hanya berkeliling di wilayah Israel saja, padahal manusia pada waktu itu sudah tersebar luas di seluruh penjuru bumi?  
 
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
3. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia melarang kedua belas muridnya untuk berdakwah ke negeri lain selain negeri Israel?
 
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6 - DRB 1582, KJV 1611
4. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika tangan dan kakinya dipaku di tiang salib memohon pertolongan kepada Allah/Bapa?  
 
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46) 
5. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari dalam kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?  
 
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:41-44
6. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, mengapa ia tidak mampu menyelamatkan dirinya dan kaumnya dari dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh penguasa Romawi (Pontius Pilatus) untuk disalibkan?  
 
Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31) 
7. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat?  
 
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36) 
8. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia sujud menyembah dan memohon perlindungan kepada Bapa?  
 
...Maka mulailah Ia (Yesus) merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:37-39) 
9. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena kejadiannya sebelum Abraham, mengapa Yeremia yang juga mengalami kehidupan sebelum manusia tidak menjadi Tuhan?  
 
Firman TUHAN datang kepadaku (Yeremia), bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5)
10. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir tanpa ayah, mengapa Adam yang lahir ke dunia tanpa ayah dan ibu tidak menjadi Tuhan?  
 
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu (Adam) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7) 
11. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perawan muda (Maria), mengapa Yohanes Pembaptis yang juga lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perempuan mandul yang tua bangka (Elisabet) tidak menjadi Tuhan?  
 
Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15) 
12. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia memiliki mukjizat yang mampu menghilangkan berbagai penyakit dan mampu menghidupkan orang mati, mengapa Musa yang memiliki mukjizat jauh lebih dahsyat dari Yesus tidak menjadi Tuhan?  
 
Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. (Keluaran 9:23-24)


Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. (Keluaran 14:21-22) 
13. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia seorang Kristus (Mesias), mengapa kristus-kristus lain tidak menjadi Tuhan?
Kristus-kristus lain dalam Alkitab: Daud Kristus (Mazmur 2:2), Koresh Kristus (Yesaya 45:1), Saul Kristus (1 Samuel 10:1), Harun Kristus (Imamat 8:12), Elisa Kristus (1 Raja-raja 19:16), dan Salomo Kristus (1 Raja-raja 1:39). 
Kristus (Yunani) = Mesias (Ibrani) = Yang diurapi.
14. Jika Yesus adalah Tuhan bagi ajaran Paulus, mengapa Yesus memerintahkan untuk menegakkan hukum Musa yang notabene bertentangan dengan ajaran Paulus? 
 
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-20)


Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." (Matius 8:3-4)


Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (Matius 23:1-3)


Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:4-7)  
15. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu mempengaruhi umat Israel untuk mengikuti ajarannya, padahal ia lahir, besar, dan mati di tanah Israel? (Bandingkan dengan ahli hipnotis Tommy Raphael yang mampu merubah perangai manusia dalam waktu sekejap!)  
 
Lalu mereka (umat Israel) kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ. (Matius 13:57-58) 


Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!" Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?" (Matius 26:63-68)
16. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia ketakutan menghadapi orang-orang Yahudi? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)
 
Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Matius 12:14-15)


Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. (Yohanes 7:1)
   
17. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan Semesta Alam di depan umat Israel? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)  
 
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku (Yesus): Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)
18. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia disetir oleh Allah/Bapa?
 
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yag Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)


Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata dari diri-Nya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)  
19. Jika Yesus adalah Tuhan menurut ajaran Paulus, mengapa Melkisedek yang memiliki kesetaraan dengan Yesus tidak menjadi Tuhan? (Jika Yesus adalah Tuhan, maka Melkisedek pasti Tuhan. Sebaliknya, jika Melkisedek bukan Tuhan, maka Yesus pun pasti bukan Tuhan).
 
Ia (Melkisedek) tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus), ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya." (Ibrani 7:3)
20. Jika Yesus adalah Tuhan bagi umat Kristen, mengapa ia tidak pernah menurunkan satu kitab pun kepada umat Kristen sebagai pedoman hidup?

Tak satupun dari keempat Injil Kristen - 
Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes - ditulis oleh murid Yesus. Keempatnya ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal. Ini terbukti dari perbedaan-perbedaan narasi dan adanya kontradiksi diantara keempatnya, yang menunjukkan bahwa Injil-Injil tersebut ditulis atas inisiatif masing-masing penulisnya, bukan wahyu dan bukan pula atas perintah dari Yesus.

Kurun waktu penulisan Injil-Injil Kristen antara tahun 65 hingga 115 M, yakni sekitar 45 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi awal Injil, atau sekitar 70 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi akhir Injil. Sebuah rentang waktu Injil yang sangat lama yang tidak mungkin ia ditulis oleh murid Yesus!

Jika diasumsikan bahwa usia murid-murid Yesus sama dengan Yesus, dan bahwa Yesus disalib pada usia 
33 tahun,** maka murid-murid Yesus untuk pertama kalinya menulis Injil pada usia 78 tahun dan rampung ketika usia mereka mencapai 103 tahun. Mustahil! Jika memang diperintahkan oleh Yesus, mengapa harus menunggu waktu selama itu untuk menulis Injil? Selengkapnya baca: Injil atau Dusta atau Kanonisasi_Injil.

Keterangan:

**Pengarang Kitab Lukas menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1). Dalam hal ini dinyatakan bahwa Pontius Pilatus menjadi pejabat Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M, dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 M [Josephus F (1998); Asimov I (1969; Braid W (1971); Duncan GB (1971); Leon-Dufour X (1983)]. Oleh karenanya, jika kita menerima kronologi yang dibuat oleh pengarang Kitab Lukas, berarti Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 M, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun, dan pembaptisan tersebut menjadi titik tolak Yesus untuk memulai pekerjaannya sebagai seorang nabi (Lukas 3:23). Bahwa konon Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius Pilatus (Markus 15:5; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16), yang berarti waktunya tidak lebih dari tahun 36 M, dan dengan mengasumsikan bahwa peristiwa penyaliban terjadi pada pertengahan masa pemerintahan Pontius Pilatus, maka Yesus disalib pada usia kira-kira 33 tahun dengan mengemban misi kenabian hanya selama kira-kira 3 tahun!

Rabu, 01 September 2010

Tragedi Karbala 10 Muharram 61 H

Tragedi Karbala 10 Muharram 61 H

Pada hari Asyura, 10 Muharram 61 H, terjadilah Tragedi Karbala.
Peristiwa Karbala yang menimpa Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib (sa)
jauh sebelumnya telah diberitakan oleh malaikat Jibril kepada
Rasulullah saw. Ummu Salamah isteri tercinta Rasulullah saw
menuturkan: Ketika hendak tidur Rasulullah saw gelisah, ia berbaring
kemudian bangun, berbaring dan bangun lagi. Aku bertanya kepadanya:
Mengapa engkau gelisah ya Rasulallah? Rasulullah saw menjawab: “Baru
saja Jibril datang kepadaku memberitakan bahwa Al-Husein akan terbunuh
di Karbala. Ia membawa tanah ini dan simpanlah tanah ini. Jika tanah
ini kelak telah berubah warna menjadi merah pertanda Al-Husein telah
terbunuh.” Ummu Salamah menyimpan tanah itu.

Al-Husein (sa) mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat Nabi saw yang
masih hidup saat itu untuk bergabung bersamanya. Sebelum meninggalkan
kota Madinah, Al-Husein (sa) pergi berziarah ke pusara kakeknya
Rasulullah saw. Di kubur Kakeknya ia membaca doa dan menangis hingga
larut malam dan tertidur. Dalam tidurnya ia mimpi Rasulullah saw
datang kepadanya, memeluknya dan mencium keningnya. Dalam mimpinya
Rasulullah saw berpesan: “Wahai Husein, ayahmu, ibumu dan kakakmu
menyampaikan salam padamu, mereka rindu kepadamu ingin segera berjumpa
denganmu. Wahai Husein, tidak lama lagi kamu akan menyusulku dengan
kesyahidanmu.” Lalu Al-Husein terbangun.

Di kubur kakeknya Al-Husein berjanji dan bertekah untuk menegakkan
keadilan dan kebenaran, menyampaikan Islam sebagaimana yang
dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Ia mendatangi
keluarganya dan mengajak sebagian sahabat-sahabat Nabi saw yang masih
hidup saat itu untuk bergabung bersamanya.

Ketika akan meninggalkan kota Madinah menuju ke Irak, Al-Husein pamet
kepada Ummu Salamah, ia menangis dan mengantarkannya dengan linangan
air mata, ia terkenang saat bersama Rasulullah saw dan teringat akan
pesan yang disampaikan kepadanya.

Kini Al-Husein dan rombongannya berangkat menuju Irak. Karena lelahnya
perjalanan yang cukup jauh, Al-Husein dan rombongan yang tidak lebih
dari 73 orang berhenti di padang Karbala. Rombongan Al-Husein (sa)
terdiri dari keluarganya dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. Mereka
memancangkan kemah-kemah di padang Karbala untuk berteduh dari
sengatan panas matahari dan istirahat karena lelahnya perjalanan yang
cukup jauh.

Deru suara kuda terdengar dari kejauhan. Semakin lama suara itu
semakin jelas bahwa suara itu adalah suara deru kuda pasukan Ibnu
Ziyad yang jumlahnya ribuan. Rombongan Al-Husein yang jumlahnya tidak
lebih dari 73 orang terdiri dari: anak-anak kecil dan wanita dari
keluarganya, dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. Mereka harus
berhadapan dengan ribuan pasukan Ibnu Ziyad gubernur pilihan Yazid bin
Muawiyah.

Karena jauhnya perjalanan Al-Husein dan rombongannya kehabisan bekal.
Mereka dalam keadaan haus dan lapar. Sebagian dari mereka berusaha
mengambil air dari sungai Efrat, tapi mereka dihadang oleh pasukan
Ibnu Ziyah. Mereka tetap berusaha keras mengambil air untuk
dipersembahkan kepada Al-Husein dan keluarganya serta rombongan yang
kehausan. Tapi mereka gagal karena diserang oleh anak-anak panah
pasukan Ibnu Ziyah, dan mereka berguguran menjadi syuhada’.

10 Muharram 61 H, pasukan Ibnu Ziyad mulai melakukan serangan pada
rombongan Al-Husein yang dalam keadaan haus dan lapar. Salah seorang
pasukan melancarkan anak panah pada leher anak Al-Husein yang masih
bayi dan berada dalam pangkuan ibunya, sehingga mengalirlah darah dari
lehernya dan meninggallah bayi yang tak berdosa itu.

Pada sore hari 10 Muharram 61 H, pasukan Al-Husein banyak yang
berguguran. Sehingga Al-Husein (sa) tinggallah seorang diri dan
beberapa anak-anak dan wanita. Dalam keadaan haus dan lapar di depan
pasukan Ibnu Ziyad , Al-Husein (sa) berkata: “Bukalah hati nurani
kalian, bukankah aku adalah putera Fatimah dan cucu Rasulullah saw.
Pandanglah aku baik-baik, bukankah baju yang aku pakai adalah baju
Rasululah saw.”

Tapi sayang seribu sayang karena emeng-emeng hadiah jabatan dan materi
dari Ibnu Ziyah dan Yazid bin Muawiyah, kecuali Al-Hurr pasukan Ibnu
Ziyad tidak memperdulikan ajakan Al-Husein (sa), mereka menyerang Al-
Husein yang tinggal seorang diri. Serangan itu disaksikan oleh Zainab
(adiknya), Syaherbanu (isterinya), Ali bin Husein (puteranya), dan
rombongan yang masih hidup yang terdiri dari wanita dan anak-anak.
Pasukan Ibnu Ziyad melancarkan anak-anak panah pada tubuh Al-Husein,
dan darah mengalir dari tubuhnya yang sudah lemah. Akhirnya Al-Husein
terjatuh di tengah-tengah mayat para syuhada’ dari pasukannya.

Melihat Al-Husein terjatuh dan tak berdaya, Syimir dari pasukan Ibnu
Ziyah turun dari kudanya, menginjak-injakkan kakinya ke dada Al-
Husein, lalu menduduki dadanya dan menghunus pedang, kemudian
menyembelih leher Al-Husein yang dalam kehausan, sehingga terputuslah
lehernya dari tubuhnya. Menyaksikan peristiwa yang tragis ini Zainab
dan isterinya serta anak-anak kecil menangis dan menjerit tragis.
Tidak hanya itu kekejaman Syimir, ia melemparkan kepala Al-Husein yang
berlumuran ke kemah Zainab. Semakin histeris tangisan Zainab dan
isterinya menyaksikan kepala Al-Husein yang berlumuran darah berada di
dekatnya.

Zainab menangis dan menjerit, jeritannya memecah suasana duka. Ia
merintih sambil berkata: Oh… Husein, dahulu aku menyaksikan kakakku Al-
Hasan meninggal diracun oleh orang terdekatnya, dan kini aku harus
menyaksikan kepergianmu dibantai dan disembelih dalam keadaan haus dan
lapar.

Ya Allah, ya Rasullallah, saksikan semua ini. Al-Husein telah
meninggalkan kami dibantai di Karbala dalam keadaan haus dan lapar.
Dibantai oleh ummatmu yang mengharapkan syafaatmu. Ya Allah, ya
Rasulallah Akankah mereka memperoleh syafaatmu sementara mereka
menghinakan keluargamu, dan membantai Al-Husein yang paling engkau
cintai?

10 Muharram 61 H, bersamaan akan tenggelamnya matahari, mega merah pun
mewarnai kemerahan ufuk barat, saat itulah tanah Karbala memerah,
banjiri darah Al-Husein (sa) dan para syuhada’ Karbala. Bumi menangis,
langit dan penghuinya berduka atas kepergian Al-Husein (sa) pejuang
kebenaran dan keadilan.

Dari sebagian sumber riwayat menuturkan bahwa sejak kepergian Al-
Husein dari Madinah Ummu Salamah selalu memperhatikan tanah yang
dititipkan oleh Rasulullah saw, saat Al-Husein terbunuh tanah itu
berubah warna menjadi merah, Ummu Salamah menangis, teringat pesan-
pesan Rasulullah saw dan terkenang saat-saat bersamanya.

Kini rombongan Al-Husein (sa) yang masih hidup tinggallah: Zainab dan
isterinya, Ali putra Al-Husein yang sedang sakit, dan sisa
rombongannya yang masih hidup yang terdiri dari anak-anak dan wanita.
Mereka diikat rantai dan digiring dalam keadaan haus dan lapar, dari
karbala menuju kantor gubernur Ibnu Ziyad yang kemudian mereka
digiring ke istana Yazid bin Muawiyah di Damaskus. Dalam keadaan
lemah, lapar dan haus, mereka dirantai dan digiring di sepanjang jalan
kota Kufah. Mereka disaksikan oleh penduduk Kufah yang berbaris di
sepanjang jalan. Mereka menundukkan kepala, malu dengan sorotan mata
yang memandangi mereka.

Kini sisa rombongan Al-Husein digiring ke istana Yazid bin Muawiyah.
Sebagian pasukan membawa kepala Al-Husein untuk dipersembahkan kepada
Yazid. Dengan mempersembahkan kepala Al-Husein dan tawanan wanita dan
anak kecil yang sebagian dari mereka adalah cucu dan keturunan Nabi
saw, mereka berharap mendapatkan imbalan jabatan dan materi
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Yazid bin Muawiyah. Kini tiba
saatnya Yazid, Ibnu Ziyad, para pejabat dan pasukannya berpesta di
istana, merayakan kemenangannya.

Duhai para pejuang kebenaran dan keadilan, hati siapa yang tidak
teriris dan berduka menyaksikan tragedi Karbala?

Duhai para pecinta Rasulullah dan keluarganya, hati siapa yang tidak
merasa sedih dan iba menyaksikan keluarga Nabi saw dirantai dan
digiring di sepanjang kota Kufah
dalam keadaan haus dan lapar lalu dihinakan di istana Yazid bin
Muawiyah?

Duhai kaum muslimin dan ummat Rasulullah saw, peristiwa apalagi dalam
sejarah manusia yang lebih tragis dari peristiwa Karbala?

Duhai orang-orang yang lemah dan tertindas, hati siapa yang tidak
tesentuh dan terbangkitkan oleh semangat darah Al-Husein dan para
syuhada’ Karbala?

Duhai kaum muslimin dan mukminin ummat Rasulullah saw, masih adakah
hati yang keberatan menyampaikan salam dan ziarah kepada Al-Husein
(sa) dan para syuhada’ Karbala?

Mari kaum muslimin, para pecinta kebenaran dan keadilan kita ucapkan
salam:
اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَعَلى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ وَعَلى
اَوْلادِ الْحُسَيْنِ وَعَلى اَصْحابِ الْحُسَيْنِ.
Assalâmu ‘alal Husayn wa ‘alâ Aliyibnil Husayn wa ‘alâ awlâdil Husayn
wa ‘alâ ashhâbil Husayn.

Salam pada Al-Husein, salam pada Ali bin Husein, salam pada semua
putera Al-Husein, dan salam pada semua sahabat Al-Husein.